Menu Close

Kebebasan Berbisnis: Perbedaan dan Keuntungan Opsi “Brand Sendiri” vs “Brand Sekian” pada Kemitraan Sekian Kopi

Kebebasan Berbisnis: Perbedaan dan Keuntungan Opsi "Brand Sendiri" vs "Brand Sekian" pada Kemitraan Sekian Kopi

Bisnis kopi kekinian terus berkembang di Indonesia, tidak hanya sebagai tren namun juga sebagai peluang usaha dengan potensi keuntungan yang menjanjikan. Dalam dunia yang penuh persaingan ini, fleksibilitas dan kreativitas menjadi kunci penting untuk memenangkan hati pelanggan. Franchise kopi keliling seperti “Sekian Kopi” memahami kebutuhan ini dengan menawarkan dua model kemitraan yang fleksibel: “Brand Sekian” dan “Brand Sendiri”. Dua opsi ini memberikan pilihan bagi mitra untuk menentukan strategi bisnis sesuai dengan visi mereka. Artikel ini akan membahas perbedaan, keuntungan, serta tantangan dari kedua model kemitraan tersebut.

Baca Juga:
Peluang Bisnis Kopi Kekinian: Kupas Tuntas Franchise Kopi Keliling “Sekian Kopi” dengan Modal di Bawah 50 Juta

Fleksibilitas dalam Bisnis Kopi Kekinian

Dalam beberapa tahun terakhir, kopi kekinian telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Tidak hanya menikmati kopi di kedai, konsumen kini menyukai konsep kopi keliling yang menawarkan kemudahan dan harga yang lebih terjangkau. Namun, bagi calon pengusaha, memulai bisnis kopi sering kali membutuhkan strategi yang matang, termasuk dalam menentukan branding dan konsep usaha. Sekian Kopi hadir dengan fleksibilitas melalui dua opsi kemitraan: “Brand Sekian” dan “Brand Sendiri”. Dengan fleksibilitas ini, mitra dapat memilih model bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

Mengenal Dua Model Kemitraan Sekian Kopi

Sekian Kopi menawarkan dua cara bagi mitra untuk bergabung, yaitu dengan menggunakan nama “Brand Sekian” atau membangun “Brand Sendiri”. Kedua opsi ini dirancang untuk memberikan kebebasan kepada mitra, baik yang ingin memulai bisnis dengan konsep siap pakai maupun yang ingin bereksperimen dengan ide dan kreativitas mereka sendiri.

  • “Brand Sekian”: Mitra menggunakan nama dan sistem yang sudah ditentukan oleh Sekian Kopi. Model ini cocok untuk pengusaha pemula yang membutuhkan bimbingan dan dukungan penuh dari pusat.
  • “Brand Sendiri”: Mitra memiliki kebebasan untuk menciptakan merek, konsep, dan strategi mereka sendiri tanpa terikat kontrak dengan Sekian Kopi. Opsi ini lebih cocok bagi mereka yang ingin bereksperimen dengan ide baru atau menyesuaikan bisnis dengan pasar lokal.

Opsi 1: Kemitraan “Brand Sekian”

Bagi mitra yang memilih untuk menggunakan “Brand Sekian”, ada beberapa keuntungan dan ketentuan yang perlu diperhatikan:

program makan bergizi ralalifood

Kontrak dan Ketentuan

Mitra yang bergabung dengan “Brand Sekian” akan menandatangani kontrak selama 2 tahun 6 bulan. Selama periode ini, mitra diwajibkan untuk membeli bahan baku dari pusat dan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditentukan.

Keuntungan

  1. Dukungan Penuh dari Pusat: Mitra akan mendapatkan dukungan pemasaran, branding, dan pelatihan dari Sekian Kopi, sehingga mereka dapat langsung memulai bisnis tanpa harus memikirkan strategi dari awal.
  2. Sistem yang Siap Pakai: Dengan SOP yang sudah ditetapkan, mitra hanya perlu fokus pada operasional sehari-hari.
  3. Cocok untuk Pemula: Opsi ini sangat ideal bagi pengusaha baru yang ingin memiliki bisnis tanpa harus memikirkan terlalu banyak detail.

Potensi Keterbatasan

  1. Kurangnya Fleksibilitas: Mitra tidak dapat mengubah menu atau harga jual sesuai keinginan mereka.
  2. Ketergantungan dengan Pusat: Semua bahan baku harus dibeli dari pusat, sehingga mitra tidak bisa mencari alternatif yang lebih murah.

Opsi 2: Kemitraan “Brand Sendiri”

Bagi mitra yang memiliki kreativitas tinggi dan ingin mencoba inovasi baru, opsi “Brand Sendiri” menawarkan kebebasan penuh dalam mengelola bisnis.

Tanpa Kontrak dan Bebas Aturan

Tidak seperti “Brand Sekian”, opsi ini tidak mengharuskan adanya kontrak jangka panjang. Mitra juga tidak diwajibkan untuk membeli bahan baku dari pusat, sehingga mereka memiliki kebebasan untuk mengatur rantai pasok sendiri.

Kebebasan Menentukan Harga, Menu, dan Konsep

Dengan opsi ini, mitra dapat menetapkan harga jual sesuai dengan daya beli masyarakat lokal, menambah atau mengurangi menu berdasarkan tren, serta menciptakan promosi yang unik sesuai strategi mereka.

Keuntungan Lainnya

  1. Potensi Margin Lebih Besar: Dengan kebebasan menentukan harga dan sumber bahan baku, mitra dapat mengoptimalkan keuntungan mereka.
  2. Pengembangan Merek Lokal: Mitra dapat membangun brand yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan lokal, sehingga lebih mudah diterima oleh pelanggan.

Potensi Tantangan

  1. Tidak Ada Bantuan Pusat: Mitra harus mengatur sendiri strategi pemasaran, branding, dan pelatihan.
  2. Pengelolaan yang Lebih Kompleks: Dengan kebebasan penuh, mitra juga harus siap menghadapi tantangan dalam mengelola operasional secara mandiri.

Perbandingan Kedua Opsi

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah perbandingan singkat antara “Brand Sekian” dan “Brand Sendiri”:

AspekBrand SekianBrand Sendiri
Kontrak2 tahun 6 bulanTidak ada kontrak
Kebebasan MenuHarus sesuai standar pusatBebas menentukan menu dan harga
Sumber Bahan BakuWajib dari pusatBebas mencari bahan baku sendiri
Dukungan PusatMendapat dukungan pemasaran, branding, dan pelatihanTidak ada dukungan dari pusat
Kreativitas dan InovasiTerbatas pada standar yang telah ditentukanBebas berinovasi sesuai pasar lokal

Studi Kasus: Pilihan Mitra

  • Pengusaha Pemula dengan “Brand Sekian”
    Seorang pemula yang ingin memulai bisnis kopi tanpa pengalaman sebelumnya memilih “Brand Sekian”. Dengan modal awal Rp 49,9 juta, ia mendapatkan pelatihan, booth keliling, dan bahan baku awal. Dalam 3 bulan pertama, ia berhasil menjual 150 cup per hari dengan keuntungan bersih sekitar Rp 16 juta per bulan. Sistem yang sudah siap pakai membantu pengusaha ini fokus pada penjualan tanpa harus memikirkan strategi pemasaran.
  • Pengusaha Kreatif dengan “Brand Sendiri”
    Seorang pengusaha berpengalaman memilih opsi “Brand Sendiri” untuk menciptakan mereknya sendiri. Ia menetapkan harga jual kopi Rp 10.000 per gelas dengan modal pokok Rp 4.000. Dalam sehari, ia berhasil menjual rata-rata 120 cup. Dengan kebebasan untuk mencari bahan baku lebih murah dan mengatur promosi kreatif, pengusaha ini berhasil meningkatkan margin keuntungan hingga Rp 6 juta lebih tinggi dibandingkan skema “Brand Sekian”.

Tips Memilih Model Kemitraan yang Tepat

Setiap pengusaha memiliki kebutuhan dan visi yang berbeda. Untuk memilih model kemitraan yang sesuai, pertimbangkan hal-hal berikut:

  1. Evaluasi Profil Diri: Jika Anda pemula, opsi “Brand Sekian” adalah pilihan aman. Namun, jika Anda memiliki pengalaman bisnis, “Brand Sendiri” memberikan tantangan dan peluang yang lebih besar.
  2. Pertimbangan Lokasi dan Pasar: Pelajari karakteristik pasar lokal Anda. Jika daya beli tinggi, “Brand Sekian” bisa menjadi pilihan. Namun, jika pasar lebih sensitif terhadap harga, “Brand Sendiri” memungkinkan Anda menyesuaikan harga jual.
  3. Simulasi Keuangan: Lakukan perhitungan rinci untuk menentukan skema mana yang memberikan keuntungan optimal sesuai dengan kondisi Anda.

Baca Juga:
Rincian Proyeksi Keuntungan 16 Juta per Bulan dari Franchise ‘Sekian Kopi’: Analisis Margin per Gelas

Penutup: Kebebasan Berbisnis dengan Sekian Kopi

Sekian Kopi memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi mitra untuk memilih model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Baik melalui “Brand Sekian” yang menawarkan dukungan penuh, maupun “Brand Sendiri” yang memberikan kebebasan berinovasi, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat menentukan model kemitraan yang paling sesuai untuk mencapai kesuksesan bisnis kopi Anda. Pilihlah dengan bijak, karena kebebasan dalam berbisnis adalah kunci untuk meraih keberhasilan.

1 Comment

  1. Pingback:Rincian Proyeksi Keuntungan 16 Juta per Bulan dari Franchise 'Sekian Kopi': Analisis Margin per Gelas - Ralali Blog

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *