Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diinisiasi sebagai upaya serius pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah malnutrisi dan stunting, serta meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, merupakan sebuah inisiatif berskala besar. Program ini menargetkan jutaan penerima manfaat, mulai dari siswa PAUD hingga SMA/sederajat, hingga ibu hamil dan menyusui. Demi tercapainya tujuan mulia ini, operasional dapur MBG dituntut beroperasi secara higienis, efektif, dan menyediakan makanan sesuai standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Namun, di tengah semangat penyediaan makanan bergizi, muncul tantangan yang tak kalah penting: potensi limbah makanan atau food waste. Badan Pangan Nasional (BPA) memperkirakan potensi limbah makanan di sekolah dapat mencapai 1,1 hingga 1,4 juta ton per tahun. Angka ini menunjukkan bahwa makanan yang sudah disiapkan tidak selalu habis dikonsumsi, sehingga mengurangi efektivitas program dan menimbulkan dampak lingkungan. Penggunaan food tray MBG menjadi salah satu solusi kunci dalam menjawab tantangan ini, tidak hanya sebagai wadah penyajian, tetapi juga sebagai alat strategis untuk memastikan ketepatan porsi dan mengurangi sisa makanan.
Baca juga:
- Pilihan Food Tray Terbaik untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Tray Sekat untuk MBG: Solusi Praktis Agar Menu Makanan Teratur dan Tidak Tumpah
Hubungan Antara Ukuran Tray dan Porsi Makanan
Food tray yang digunakan dalam program MBG berperan penting dalam pengendalian porsi dan juga menjaga kebersihan serta higienitas makanan. Khususnya food tray yang dilengkapi dengan sekat atau kompartemen, alat ini sangat membantu dalam menyusun menu yang seimbang dengan porsi yang terkontrol.
- Pengendalian Porsi Maksimal: Setiap sekat pada food tray MBG merepresentasikan porsi standar untuk setiap komponen makanan (protein, karbohidrat, serat, dll.) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi penerima manfaat. Hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan BGN untuk mencapai menu gizi seimbang.
- Konsistensi Penyajian: Adanya sekat memastikan konsistensi dalam jumlah dan jenis makanan yang disajikan, mencegah penyajian berlebihan yang berpotensi menjadi sisa, dan mempermudah proses penyusunan menu yang telah bekerja sama dengan ahli gizi.
- Menjamin Kualitas dan Keamanan: Food tray berbahan yang sesuai standar, seperti baja tahan karat (stainless steel), juga mendukung keamanan pangan karena mudah dibersihkan dan higienis, yang merupakan salah satu aspek penting dalam implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) di Dapur MBG.
Pesan Food Tray Sekat untuk MBG Di Sini!
Edukasi Siswa tentang Menghabiskan Makanan
Penggunaan food tray MBG juga dapat menjadi media edukasi visual bagi siswa. Dengan melihat porsi yang sudah terbagi jelas, siswa lebih mudah memahami jumlah makanan yang harus mereka habiskan. Selain itu, pemisahan makanan dalam tray secara fungsional menjadi alat ajar yang kuat untuk memahami gizi:
- Rasio Ideal Makanan: Kompartemen tray dapat dirancang sesuai anjuran gizi, misalnya, porsi untuk sayuran (sumber serat dan vitamin) yang lebih besar dibandingkan porsi untuk lauk protein. Pembagian visual ini secara tidak langsung mengajarkan siswa tentang rasio ideal dari Komposisi Porsi Seimbang yang harus mereka konsumsi.
- Identifikasi Komponen Gizi: Tray membantu siswa mengidentifikasi dan mengelompokkan makanan berdasarkan fungsinya (energi, pembangun, pelindung). Guru atau petugas kantin dapat dengan mudah menunjuk dan menjelaskan, “Ini adalah karbohidrat untuk energi, ini protein untuk pertumbuhan, dan ini sayuran untuk daya tahan tubuh.”
Dengan demikian, budaya menghabiskan makanan menjadi lebih mudah diimplementasikan sebagai bagian dari disiplin dan penghargaan terhadap penyediaan makanan, karena alat bantunya (tray MBG) sudah menyediakan panduan visual yang jelas dan terstruktur.
Strategi Mengurangi Sisa Makanan di Lingkungan Sekolah
Untuk memaksimalkan peran food tray MBG dalam menekan food waste, diperlukan strategi terpadu yang didukung oleh semua pihak, mulai dari Dapur MBG hingga lingkungan sekolah.
- Pelatihan dan Implementasi SOP: Dapur MBG harus memastikan pelatihan intensif bagi SDM (Sumber Daya Manusia) mengenai implementasi SOP dalam penyiapan, pengemasan, dan distribusi, termasuk panduan porsi agar sesuai dengan kapasitas food tray.
- Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Perlu adanya sistem kontrol kualitas (QC) dan mekanisme pelaporan berkala (misalnya, setiap 2 minggu) untuk memantau bahan baku, makanan yang didistribusikan, dan evaluasi sisa makanan di sekolah, guna mengidentifikasi menu atau porsi yang sering tersisa.
- Kolaborasi Pemanfaatan Sisa Makanan (Jika Ada): Jika ada sisa makanan yang tidak dapat dihindari, strategi manajemen limbah makanan dapat diterapkan, seperti memilah sisa makanan yang masih bisa dikonsumsi untuk didistribusikan ulang (preventif food waste), atau mengolah sisa makanan menjadi kompos (untuk inedible food waste), sesuai komitmen pemerintah dalam menekan food loss dan waste.
Inisiatif Makan Bergizi Gratis merupakan investasi besar bagi masa depan bangsa, dan keberhasilannya tidak hanya diukur dari jumlah makanan yang terdistribusi, tetapi juga dari seberapa efektif dan efisien program ini berjalan. Penggunaan food tray MBG adalah bagian dari solusi holistik, menjembatani kebutuhan gizi yang akurat dengan upaya menekan limbah makanan yang merugikan. Bagi para investor yang ingin turut serta dalam proyek Dapur MBG dan membutuhkan pendampingan ahli mulai dari pembangunan dapur, pelatihan SOP, hingga pengadaan perlengkapan operasional, Ralali Group hadir sebagai mitra strategis dan akselerator bisnis yang memfasilitasi seluruh proses secara terpadu.Untuk memastikan Dapur MBG Anda beroperasi sesuai standar tertinggi, termasuk pengadaan food tray MBG berkualitas, peralatan dapur, dan pasokan bahan baku seperti bumbu, segera hubungi Ralali Food. Kami menyediakan layanan terpadu untuk kebutuhan perlengkapan dan operasional dapur Anda, menjamin kelancaran program MBG dengan standar higienis dan efisiensi yang optimal.
