Menu Close

Dari Menteng hingga VINDES: Studi Kasus Kesuksesan dan Viralitas LILING! di Media Sosial

Dari Menteng hingga VINDES: Studi Kasus Kesuksesan dan Viralitas LILING! di Media Sosial

Industri kuliner di Indonesia terus berevolusi dengan inovasi yang menarik perhatian pasar. Salah satu yang mencuri perhatian adalah LILING! (Limau Keliling), sebuah konsep bisnis makanan keliling berbasis sepeda listrik yang menawarkan menu nasi jeruk khas Indonesia dengan harga terjangkau. Berawal dari kawasan Menteng hingga kolaborasi strategis dengan VINDES, LILING! telah menjadi contoh sukses bisnis kuliner modern yang memanfaatkan teknologi, fleksibilitas lokasi, dan kekuatan media sosial untuk menarik perhatian masyarakat. Artikel ini akan mengulas perjalanan LILING! dari awal kemunculannya hingga menjadi viral di media sosial dan menciptakan peluang bisnis baru di sektor makanan keliling.

Baca Juga:
Inovasi Bisnis Kuliner 2025: LILING! Tawarkan Peluang Franchise Nasi Jeruk Keliling dengan Investasi Promo Rp 35 Juta

Munculnya Inovasi Kuliner Jalanan Baru di Jakarta

LILING! adalah salah satu inovasi terbaru dari LIMAU, brand nasi jeruk yang sudah berdiri sejak 2017. Dengan dukungan JIWA GROUP, yang juga menaungi brand populer seperti Janji Jiwa dan Jiwa Toast, LIMAU menghadirkan LILING! sebagai adaptasi terhadap kebutuhan pasar modern. Konsep LILING! berfokus pada makanan keliling dengan menggunakan gerobak sepeda listrik yang fleksibel dan ramah lingkungan. Usaha ini bertujuan untuk menjangkau semua lapisan masyarakat dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

Keunikan LILING! terletak pada fokusnya pada makanan, bukan minuman, menjadikannya brand pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengusung konsep nasi jeruk keliling. Dengan harga hanya Rp 15.000 per porsi, LILING! berhasil menarik perhatian masyarakat luas sejak pertama kali diluncurkan.

LILING! Memulai Langkah di Menteng: Momentum Perdana

LILING! pertama kali diperkenalkan ke publik pada September 2024 di kawasan Menteng, Jakarta. Peluncuran ini menjadi momentum penting bagi brand untuk memperkenalkan konsep nasi jeruk keliling kepada masyarakat. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terbukti dari keramaian di sekitar gerobak LILING! yang menarik perhatian pejalan kaki hingga pengendara yang melintas.

program makan bergizi ralalifood

Menu ricebox nasi jeruk yang ditawarkan dengan harga Rp 15.000 menjadi daya tarik utama. Selain itu, desain gerobak yang modern dan branding yang mencolok membuat LILING! mudah dikenali di tengah keramaian. Dokumentasi visual dari peluncuran di Menteng menunjukkan momen-momen menarik, seperti antrean panjang dan pelanggan yang penasaran mencoba menu unik ini.

Viral di Media Sosial: Strategi dan Dampak

Salah satu faktor kesuksesan LILING! adalah kemampuannya memanfaatkan media sosial untuk menciptakan konten yang viral. Dengan pendekatan visual yang menarik dan interaksi langsung dengan pelanggan, LILING! berhasil mencuri perhatian netizen. Salah satu contoh sukses adalah konten yang diambil di depan ASHTA District 8, Jakarta Selatan, yang menunjukkan keramaian pelanggan dan sajian nasi jeruk dengan kemasan unik.

Beberapa faktor yang mendorong viralitas LILING! di media sosial meliputi:

  1. Harga yang Terjangkau: Dengan hanya Rp 15.000 per porsi, LILING! menawarkan nilai yang besar bagi pelanggan.
  2. Kemasan Unik: Packaging berbahan ivory box dengan desain minimalis namun khas daun limau membuat produk ini mudah dikenali dan diingat.
  3. Interaksi Langsung dengan Konsumen: LILING! sering membagikan momen interaksi dengan pelanggan, menciptakan hubungan yang lebih personal dan meningkatkan engagement di media sosial.

Hasilnya, popularitas LILING! meningkat signifikan, menarik perhatian lebih banyak orang untuk mencoba produk ini.

Kolaborasi Strategis: LILING! Main ke Kantor VINDES

Kesuksesan LILING! tidak hanya terbatas pada gerobak keliling, tetapi juga diperkuat melalui kolaborasi strategis. Salah satu momen penting adalah ketika LILING! berkolaborasi dengan VINDES (Vincent dan Desta) dalam mendukung salah satu program acara mereka. Kolaborasi ini memberikan eksposur tambahan bagi brand sekaligus memperkuat kredibilitasnya di mata masyarakat.

Dengan kehadiran di acara VINDES, LILING! tidak hanya dikenal sebagai bisnis kuliner keliling, tetapi juga sebagai brand yang relevan dengan tren dan komunitas modern. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa LILING! mampu menjangkau segmen pasar yang lebih luas, termasuk penggemar acara dan komunitas kreatif.

Bukti Kesuksesan: Ekspansi dan Distribusi

Dalam waktu singkat, LILING! berhasil memperluas jangkauannya ke beberapa titik strategis di Jakarta, termasuk:

  • Prudential Tower (Jakarta Pusat): Menargetkan pekerja kantoran yang membutuhkan makanan praktis dan terjangkau.
  • ASHTA District 8 (Jakarta Selatan): Menjangkau komunitas kreatif dan pengunjung pusat perbelanjaan.
  • Taman Alfa (Jakarta Barat): Melibatkan masyarakat di area residensial dan komunitas taman.

Ekspansi ini menunjukkan potensi besar model bisnis LILING! yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan berbagai lokasi. Respon positif dari pelanggan di setiap lokasi semakin memperkuat posisi LILING! sebagai inovasi kuliner yang sukses.

Faktor Pendorong Viralitas dan Kesuksesan LILING!

Keberhasilan LILING! tidak lepas dari beberapa faktor kunci, di antaranya:

  1. Konsep Unik: Sebagai brand makanan keliling pertama di Indonesia, LILING! menawarkan sesuatu yang berbeda dari tren franchise minuman yang sudah banyak.
  2. Harga Terjangkau: Dengan harga Rp 15.000, LILING! menjangkau semua kalangan, dari pelajar hingga pekerja kantoran.
  3. Kualitas Produk: Semua produk disiapkan oleh outlet terdekat dan dimasak langsung di gerobak, menjaga cita rasa dan kesegarannya.
  4. Fleksibilitas Lokasi: Dengan model bisnis tanpa sewa tempat, mitra LILING! dapat berpindah-pindah lokasi sesuai dengan keramaian dan kebutuhan pasar.
  5. Dukungan Branding: Dengan supervisi dari JIWA GROUP, LILING! memiliki branding yang kuat, mulai dari desain gerobak hingga strategi pemasaran.

Baca Juga:
Proyeksi Keuntungan Bersih 5,1 Juta/Bulan dan BEP 7 Bulan: Analisis Finansial Kemitraan LILING!

Kesimpulan: LILING! sebagai Model Bisnis Kuliner Viral dan Kredibel

Dari peluncuran perdananya di Menteng hingga kolaborasi strategis dengan VINDES, LILING! membuktikan bahwa model bisnis kuliner keliling dapat sukses dengan inovasi, strategi media sosial yang tepat, dan konsep yang relevan dengan kebutuhan pasar.

1 Comment

  1. Pingback:Proyeksi Keuntungan Bersih 5,1 Juta/Bulan dan BEP 7 Bulan: Analisis Finansial Kemitraan LILING! - Ralali Blog

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *