Menu Close

Makanan Retort vs Frozen Food: Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis F&B Anda?

Retort vs Frozen Food: Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis F&B Anda?

Industri kuliner terus berinovasi, dan pemilik bisnis F&B dihadapkan pada pilihan-pilihan strategis untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Salah satu keputusan krusial adalah memilih jenis produk olahan untuk menu mereka, apakah menggunakan frozen food atau makanan retort. Kedua teknologi ini menawarkan solusi kepraktisan, namun memiliki keunggulan dan tantangan yang berbeda. Lantas, mana yang lebih cocok untuk bisnis Anda? Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan keduanya, dengan studi kasus produk inovatif dari Ralali Food.

Bayangkan sebuah kafe kecil dengan barista yang cekatan, namun tanpa koki profesional. Mereka ingin menyajikan menu makanan berat yang lezat, tetapi terkendala biaya operasional dapur, pelatihan karyawan, dan risiko food waste yang tinggi. Dalam skenario ini, mengandalkan bahan baku segar dan memasak dari nol bukanlah pilihan yang efisien. Di sinilah frozen food dan makanan retort hadir sebagai penyelamat. Keduanya memungkinkan bisnis menyajikan hidangan berkualitas tanpa dapur yang besar atau chef yang mahal.

Baca juga: Cara Membuat Produk Makanan Instan Sendiri: Dari Dapur Rumahan Menuju Rak Supermarket

Solusi Efisiensi Bisnis F&B: Perbandingan Komprehensif Antara Frozen Food dan Makanan Retort

Untuk memahami mana yang lebih unggul, mari kita bedah perbedaannya. Frozen food adalah makanan yang diawetkan dengan cara dibekukan pada suhu sangat rendah. Proses ini memperlambat pertumbuhan bakteri, mempertahankan kesegaran, dan memperpanjang masa simpan. Namun, frozen food memiliki ketergantungan penuh pada rantai dingin (pendingin dan freezer) dari produksi hingga konsumsi. Hal ini menjadi tantangan besar dalam distribusi dan penyimpanan, terutama di daerah terpencil atau saat terjadi pemadaman listrik.

Di sisi lain, makanan retort adalah makanan yang dikemas dalam wadah kedap udara dan disterilkan menggunakan panas dan tekanan tinggi. Proses ini, yang dipatenkan oleh Ralali Food, membunuh semua bakteri dan mikroorganisme sehingga makanan dapat disimpan hingga 12 bulan di suhu ruang tanpa pengawet atau pendinginan. Efisiensi ini jelas menjadi pembeda utama. Tanpa biaya rantai dingin, distribusi menjadi lebih mudah dan hemat, seperti produk e-commerce biasa seperti fashion atau kosmetik.

Mengapa Makanan Retort Ralali Food Lebih Unggul dari Frozen Food?

1. Efisiensi Operasional dan Keuntungan Maksimal

Ralali Food telah membuktikan bahwa teknologi retort dapat merevolusi efisiensi bisnis. Makanan retort Minasoku, misalnya, memungkinkan pemilik bisnis F&B menghemat hingga 70% biaya operasional. Produk ini mengurangi waktu dan tenaga untuk memasak dari nol, sehingga barista atau staf non-koki pun dapat menyajikan hidangan rumit. Dengan produk retort, restoran dapat menambah menu tanpa perlu investasi R&D, pelatihan, atau stok freezer yang besar. Keuntungan per porsi juga bisa mencapai 4-6 kali lipat dari harga suplai.

2. Masa Simpan yang Lebih Lama dan Fleksibilitas Distribusi

Seperti yang telah disebutkan, makanan retort Ralali Food memiliki masa simpan hingga 12 bulan di suhu ruang. Ini sangat jauh melampaui masa simpan frozen food yang bergantung pada suhu beku. Keunggulan ini membuka peluang baru, seperti mendistribusikan produk ke berbagai lokasi tanpa khawatir akan kerusakan. Contoh nyatanya adalah saat Ralali Food bermitra dengan BNPB untuk menyediakan makanan siap santap bagi korban bencana di Papua yang sulit dijangkau. Fleksibilitas ini juga memungkinkan produk dijual di berbagai tempat, mulai dari minimarket, tempat wisata, hingga konser.

program makan bergizi ralalifood

3. Rasa Konsisten dan Kualitas Terjamin

Inkonsistensi rasa adalah tantangan umum di industri F&B. Namun, dengan makanan retort Ralali Food, setiap porsi memiliki cita rasa otentik dan konsisten, seolah baru dimasak oleh chef profesional. Teknologi retort mempertahankan rasa, warna, dan tekstur makanan secara optimal. Makanan ini juga diproduksi dengan standar tinggi dalam keamanan pangan, kebersihan, dan sanitasi, serta telah bersertifikasi HALAL dan BPOM.

Baca juga: Maklon vs Produksi Sendiri: Mana Jalan Terbaik untuk Brand Makanan Anda?

Revolusi Makanan Siap Saji: Studi Kasus Ralali Food dan Keunggulan Teknologi Retort

Kehadiran Ralali Food dengan teknologi retortnya tidak hanya menjadi solusi logistik, tetapi juga membuka model bisnis baru. Salah satu contoh menarik adalah produk white label atau OEM (Original Equipment Manufacturer) mereka. Ralali Food bekerja sama dengan brand F&B terkenal seperti Payakumbuah untuk mengubah hidangan khas mereka menjadi produk siap santap dengan masa simpan lama. Hal ini memungkinkan brand-brand tersebut memperluas jangkauan pasar ke seluruh Indonesia bahkan mancanegara, tanpa perlu membuka cabang fisik.

Contoh sukses lain adalah kolaborasi dengan instansi pemerintah dan perusahaan besar seperti KAI (Kereta Api Indonesia). Ralali Food menyediakan makanan siap saji yang praktis dan bergizi untuk kebutuhan mereka, seperti untuk Program Makan Bergizi Gratis. Makanan retort memungkinkan distribusi yang efisien, terutama ke daerah terpencil, dan mempermudah operasional dapur karena tidak memerlukan proses memasak yang rumit.

Produk-produk Ralali Food seperti Minasoku yang adalah supplier makanan siap saji B2B untuk HoReCa, dan Lanana untuk konsumen, menunjukkan bagaimana teknologi retort dapat diaplikasikan pada berbagai segmen pasar. Minasoku membantu kafe dan restoran kecil yang tidak memiliki koki atau modal besar untuk dapur dan freezer agar bisa menyajikan makanan lezat. Sementara itu, Lanana menargetkan pasar Gen Z, millennials, dan outdoor enthusiasts yang membutuhkan makanan praktis, lezat, dan bergizi saat bepergian. Produk ini hanya perlu diseduh dengan air panas dan siap disantap dalam hitungan menit.

Baik frozen food maupun makanan retort memiliki peran penting dalam industri F&B. Namun, jika Anda mencari solusi yang menghemat biaya operasional, meminimalkan food waste, dan membuka peluang distribusi yang lebih luas, maka makanan retort adalah pilihan yang lebih unggul. Teknologi retort Ralali Food menjawab tantangan yang sering dihadapi bisnis kuliner, mulai dari inkonsistensi rasa, keterbatasan kapasitas dapur, hingga food waste yang tinggi.

Dengan makanan retort, bisnis Anda tidak hanya menyajikan hidangan berkualitas, tetapi juga menjadi lebih efisien dan skalabel. Anda dapat memperluas jangkauan ke puluhan outlet tanpa harus berinvestasi besar pada dapur, freezer, atau chef profesional. Ini adalah langkah strategis untuk beradaptasi dengan tren pasar yang serba cepat.

Jadi, tunggu apa lagi? Transformasikan bisnis F&B Anda dengan inovasi yang terdepan. Ikuti tren F&B bersama Ralali Food! Raih keuntungan lebih cepat dan sajikan makanan lezat tanpa ribet.

4 Comments

  1. Pingback:Maklon vs Produksi Sendiri: Mana Jalan Terbaik untuk Brand Makanan Anda? - Ralali Blog

  2. Pingback:Maklon Makanan Adalah Kunci Rahasia di Balik Brand F&B Sukses Masa Kini - Ralali Blog

  3. Pingback:Jasa Produksi Makanan Instan: Kunci Sukses Merilis Brand Tanpa Perlu Pabrik Sendiri - Makan Bergizi Gratis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *