Menu Close

Menjamin Keamanan Pangan, BGN Terapkan SOP Waktu Ketat untuk Program Makan Bergizi Gratis

BGN Terapkan SOP Waktu Ketat untuk Program Makan Bergizi Gratis

Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dan menangani risiko keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang bertujuan meningkatkan status gizi anak sekolah, ibu hamil, dan balita ini menempatkan keamanan pangan sebagai prioritas utama. Dengan jaringan dapur yang luas dan jutaan porsi makanan yang didistribusikan setiap hari, BGN menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat, terutama terkait manajemen waktu dari proses memasak hingga makanan diterima oleh penerima manfaat.

Baca juga

Layout & Denah Dapur MBG

Spesifikasi dan Standar Dapur BGN

Namun, evaluasi terus dilakukan untuk penyempurnaan, terlebih setelah terjadinya insiden keracunan di Sragen pada 12 Agustus 2025. Sebagai respons, BGN memperketat SOP dengan memangkas durasi penyiapan dan distribusi makanan untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan yang lebih terjamin.

program makan bergizi ralalifood

SOP MBG Awal: Mekanisme Penyiapan dan Penyaluran MBG

Berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk Program Makan Bergizi Gratis Tahun Anggaran 2025, BGN telah menyusun alur waktu yang detail untuk setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tujuannya adalah memastikan makanan diolah dan didistribusikan secara efisien dengan tetap menjaga mutu.

Berikut adalah rincian waktu operasional SPPG sebelum adanya revisi pasca-insiden:

Pukul 02.00: Sebagian petugas memulai persiapan bahan makanan (food preparation).

Pukul 03.00: Lebih banyak petugas masuk untuk memulai proses memasak.

Pukul 04.30: Proses memasak untuk kloter pertama selesai. Makanan kemudian melewati proses test food dan pengemasan (packing).

Pukul 05.00: Makanan yang sudah dikemas mulai digabungkan dan disusun dalam ikatan berisi 10 porsi.

Pukul 07.45: Pengiriman kloter pertama dimulai untuk siswa TK, PAUD, dan SD kelas 1-2.

Pukul 09.00: Pengiriman kloter kedua menyusul untuk siswa SD kelas 3-6.

Menyusul Kloter Ketiga: Pengiriman selanjutnya ditujukan untuk siswa SMP dan SMA.

Pukul 13.30 – 15.00: Setelah pengiriman selesai, dilakukan pengaturan untuk pengambilan kembali alat makan.

Sesuai Juknis, pengolahan MBG dilakukan maksimal 4-6 jam sebelum waktu makan bersama di sekolah.

Evaluasi Pasca-Insiden dan Penyesuaian SOP

Menyikapi kasus keracunan MBG di Sragen di minggu kedua bulan Agustus, BGN segera melakukan evaluasi dan memperketat SOP. Dadan, perwakilan BGN, menyatakan bahwa proses penyajian MBG akan dipersingkat menjadi tidak lebih dari 4 jam dari awal masak hingga diterima untuk menjaga kualitas makanan.

Dengan adanya kebijakan baru ini, diperkirakan alur waktu operasional SPPG akan mengalami penyesuaian sebagai berikut:

Waktu Memasak: Proses memasak yang semula dimulai pukul 03.00 kemungkinan akan digeser lebih lambat atau dipercepat dengan menambah lebih banyak juru masak untuk mempersingkat durasi.

Waktu Penyiapan dan Pengemasan: Fase test food dan packing akan dioptimalkan agar lebih cepat, memastikan tidak ada jeda waktu yang terlalu lama antara selesainya masakan dengan pengemasan.

Waktu Pengiriman: Jadwal pengiriman akan dibuat lebih padat. Kloter pengiriman yang sebelumnya memiliki jeda waktu (misalnya dari pukul 07.45 ke 09.00) akan dipercepat. Ada kemungkinan penambahan armada distribusi atau optimalisasi rute untuk memastikan makanan tiba lebih cepat di lokasi penerima manfaat.

Penyesuaian ini merupakan wujud komitmen BGN dalam meningkatkan keamanan pangan dan mencegah terulangnya insiden serupa. Dengan memendekkan rentang waktu antara proses produksi dan konsumsi, risiko pertumbuhan bakteri pada makanan dapat diminimalisir, sehingga kualitas dan keamanan makanan yang diterima oleh jutaan anak Indonesia dapat lebih terjamin. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalankan program strategis ini dengan standar tertinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *